My Blog List

Tuesday, November 15, 2011

Nikmatnya Shodaqoh 1


Seorang lelaki buta datang ke rumah Helvy membawa anaknya. Ia meminta-minta. Helvy tak hanya memberinya sedekah, tapi juga menyekolahkan anak itu. Tapi beberapa lama kemudian, Helvy dan keluarganya baru tahu, ternyata laki-laki tersebut tidak buta dan dia juga punya usaha lain.
“Kami mengadu pada ibu, kami telah dibohongi. Tapi ibu saya malah senang. Beliau bilang, karena orang itu tidak buta berarti dia bisa lebih keras lagi berusaha,” kenang sastrawati kelahiran Medan, 2 April 1970, ini.
Orangtuanya tetap menasehati, sedekahlah walau seberapapun. “Sedekah sudah merasakan, sedekah jadi berkah keberhasilan saya,” ujarnya, seraya berkomitmen untuk bersedakah sampai mati.

Tuesday, November 8, 2011

Kenapa Umat Islam Harus Membenci Yahudi?

Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Publik Indonesia dibuat resah dengan Rencana Samuel Dahana alias Unggun Dahana, seorang konsultan perminyakan yang sangat cinta dengan negeri Yahudi, yang ingin merayakan HUT kemerdekaan Israel di Indonesia. Rencananya, acara yang digagas Unggun bersama kesembilan rekannya tersebut akan dihelat pada Sabtu, 14 Mei 2011 besok.
Menurut pengakuan Unggun, acara peringatan HUT Israel di Indonesia bertujuan membuka hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel. Dan juga sebagai bentuk pengakuan dan penghormatan Kedaulatan Israel sebagai Negara Yahudi. Hal itu didasari kecintaannya terhadap Israel dan keyakinannya bahwa bendera Israel akan berkibar di seluruh dunia.

Rabbi Israel: Sperma yang Berasal dari Non Yahudi Hasilkan Bayi 'Barbarian'


Kamis, 13/01/2011 16:21 WIB | Arsip | Cetak

Seorang wanita Yahudi tidak boleh mendapatkan sperma untuk hamil yang disumbangkan oleh seorang non-Yahudi - bahkan jika itu adalah pilihan terakhir yang tersedia, otoritas Rabbi senior menyatakan bahwa hukum Yahudi telah menegaskan hal itu.
Menurut Rabbi Dov Lior dari gerakan Zionisme Keagamaan, bayi yang lahir melalui cara seperti inseminasi dari non-Yahudi akan memiliki sifat-sifat genetik negatif yang menjadi ciri non-Yahudi," lapor media Israel Rabu kemarin (12/1).

Sejarah Berdirinya Israel

Israel sudah berdiri di Palestina selama kurang lebih 60 tahun. Jumlah yang sangat lama. Mereka menjajah Palestina dan hanya menyisakan Gaza saja yang belum futuh mereka taklukan. Di Gaza, ada sebuah tembok besar yang tak pernah berhasil diruntuhkan oleh Israel: Hamas. Bagaimanakah Israel berdiri?
Gerakan antisemit di seluruh dunia melahirkan reaksi balik berupa gerakan Zionisme sedunia, yang digagas oleh Dr. Theodore Herzl (1896), seorang Yahudi Hongaria di Paris. Menurut Herzl, satu-satunya obat mujarab untuk menanggulangi antisemitisme adalah adalah dengan menciptakan suatu tanah air bagi bangsa Yahudi.
Melalui pamfletnya yang berjudul “Der Yuden Staat,” Herzl mulai mempropagandakan cita-citanya tersebut. Awalnya Herzl belum menegaskan di mana letak tanah air bangsa Yahudi akan dibangun. Mula-mula disebut Argentina atau Palestina. Tetapi dalam kongres kaum Zionis pertama di Basel, Swiss tahun 1897, mereka menetapkan Palestina sebagai pilihannya.

Mengenal Yahudi Anti Zionisme Israel

Selama ini kita hanya mengenal dan tahu kalau semua Yahudi adalah sama. Kaum Yahudi membantai umat Islam di Palestina. Yahudi biang kerok dari penjajahan terhadap bumi Palestina dan banyak lagi stigma yang tidak bagus yang disematkan terhadap kaum yang namanya Yahudi. Tapi ternyata tidak semua Yahudi seperti itu, bahkan ada Yahudi yang menentang agresi militer dan penjajahan Israel ke Palestina. Dan tulisan berikut sedikit menjelaskan Yahudi yang anti terhadap Zionis Israel (Jews Againts Zionism)
Neturei Karta
Neturei Karta (Bahasa Aram yang secara harfiah berarti Penjaga Kota) adalah organisasi tertua yang menentang gerakan dan ideologi zionisme. Dimulai pada abad ke-18, dengan pelopornya adalah kelompok Yahudi Ortodoks yang dipimpin oleh Rabbi Yisroel ben Eliezer(27 Agustus 1698-22 Mei 1760).

Monday, November 7, 2011

KONTROVERSI KEBANGKITAN NASIONAL

Mengkritisi Peran Boedi Outomo
Beberapa tahun terakhir terutama pasca era reformasi, tema pelurusan sejarah menjadi tema utama yang banyak dikupas di berbagai diskusi. Baik yang sifatnya obrolan ringan, diskusi kampus, seminar, bahkan sampai debat publik. Di dunia maya, diskusi tentang tema inipun marak. Artikel dan komentar yang muncul berasal dari profesi yang berbeda. Mulai dari mahasiswa, dosen, pemerhati sejarah, dan sejarawan turut serta meramaikan tema besar ini.
Salah satu isu penting yang dikritisi adalah ketetapan pemerintah mengenai hari peringatan kebangkitan nasional. Kenapa harus tanggal 20 Mei dijadikan sebagai hari kebangkitan nasional? Kenapa harus Boedi Oetomo dijadikan simbolnya? Setidaknya dua pertanyaan fundamental di atas adalah gambaran wujud kegelisahan para sejarawan dan negarawan muslim.
Pemerintah menetapkan kelahiran BO sebagai hari peringatan kebangkitan Nasional pada tahun 1948. Saat itu kondisi bangsa tengah porak-poranda diterpa agresi Belanda dan terancam diistegrasi. Ki Hajar Dewantoro membicarakan kondisi pelik bangsa dengan menteri Mr. Ali Sastroamidjojo. Sehingga lahirlah ide untuk mengenang sebuah momen penting yang diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. Usulan itu sampai ke telinga Bung Karno dan Bung Hatta. Akhirnya diputuskanlah 20 Mei yang notabene merupakan tanggal kelahiran BO sebagai hari peringatan yang dimaksud.
Keputusan yang dipandang aneh oleh sejarawan dan negarawan Muslim. Bagaimana mungkin kelahiran BO ditasbihkan sebagai hari bersejarah. Memang benar bahwa keabsolutan sejarah bisa berubah menjadi relatif bila sudah bersentuhan dengan kepentingan politik dan kekuasaaan. Realitas sejarah bisa dengan mudah didistorsi bila bertolak belakang dengan spirit dan ideologi kekuasaan. Sejarah adalah milik penguasa. Versinya adalah versi penguasa.

Membina Rumah Tanpa Teriakan



“Memang cuma kamu saja yang boleh berteriak, kalau aku yang berteriak kamu bilang aku berisik,“ ucap bu Anto membalas amarah suaminya dengan berteriak. Anak-anak pun lalu menutup telinga mereka. Pemandangan yang biasa terjadi dimana suami dan istri dirumah itu berteriak membuat anak-anaknya sampai berpikir, apakah ibu masih sayang pada ayah, apakah ayah mencintai ibu? lalu mengapa mereka berdua tidak bisa rukun.