My Blog List

Monday, March 12, 2012

Tanya Jawab Tentang Dinar

Tanya :
Apakah Dinar itu ?

Jawab :
Yang dimaksud Dinar adalah Dinar Islam atau juga disebut Islamic Gold Dinar (IGD). Terbuat dari emas 22 karat seberat 4.25 gram.

Tanya :
Bagaimana mengetahui suatu keaslian Dinar ?

Jawab :
Keaslian Dinar ditentukan oleh kadar emasnya (22 karat) dan beratnya (4.25 gram). Design atau tulisan bisa saja berbeda. Untuk memudahkan masyarakat Indonesia memperoleh Dinar asli, Gerai Dinar hanya merekomendasikan Dinar yang diproduksi oleh Logam Mulia (PT. Aneka tambang, Tbk).

Mengenal Dinar dan Dirham Islam

Karena banyaknya pengunjung yang mengira bahwa Dinar Iraq dan lain sebagainya adalah sama dengan Dinar Islam. Maka perlu saya buat penjelasan yang sangat jelas bahwa Dinar Iraq dan sejenisnya adalah tidak sama dan bukan Dinar Islam. Dinar Iraq adalah uang kertas biasa, sedangkan Dinar Islam adalah uang emas 22 karat 4.25 gram.

Lebih jauh agar kita mengenal Dinar Islam ini lebih dekat, berikut saya petikkan uraian dari buku saya (Mengembalikan Kemakmuran Islam Dengan Dinar dan Dirham) yang menjelaskan detil tentang Dinar Islam.

Islamic Dinar and DirhamUang dalam berbagai bentuknya sebagai alat tukar perdagangan telah dikenal ribuan tahun yang lalu seperti dalam sejarah Mesir kuno sekitar 4000 SM – 2000 SM. Dalam bentuknya yang lebih standar uang emas dan perak diperkenalkan oleh Julius Caesar dari Romawi sekitar tahun 46 SM. Julius Caesar ini pula yang memperkenalkan standar konversi dari uang emas ke uang perak dan sebaliknya dengan perbandingan 12 : 1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius Caesar ini berlaku di belahan dunia Eropa selama sekitar 1250 tahun yaitu sampai tahun 1204.

Di belahan dunia lainnya di Dunia Islam, uang emas dan perak yang dikenal dengan Dinar dan Dirham juga digunakan sejak awal Islam baik untuk kegiatan muamalah maupun ibadah seperti zakat dan diyat sampai berakhirnya Kekhalifahan Usmaniah Turki tahun 1924.

Tips Lulur Alami Dengan Alpukat

 
Muslimah, wanita paling sering memperhatikan kecantikan kulit, bahkan hingga rela mengeluarkan uang berjuta-juta hanya untuk perawatan kulit contohnya untuk luluran. Padahal banyak kok lulur herbal yang lebih murah dan aman. Nah, bagi Muslimah yang lebih suka untuk membuat lulur sendiri sehingga lebih yakin alaminya, Alpukat adalah salah satu solusi, terutama untuk kulit yang kering.
Alpukat banyak sekali manfaatnya terutama dalam kecantikan. Menurut hasil LAB, alpukat mengandung banyak:
1. Vitamin untuk whitening product
2. mineral untuk care product
3 dan minyak alami untuk skin product.
Alpukat juga banyak mengandung vitamin A, C, E, Zat besi, potassium, niasin, asam pantotenik serta protein yang tidak terdapat dalam buah.
Ketika luluran di rumah jadi pilihan, akan lebih baik lagi bila anda membuat sendiri lulur tersebut. Bahan-bahannya alami, sehingga hasilnya lebih aman untuk kulit.
Salah satu resep lulur alami yang paling mudah dibuat sendiri di rumah adalah sebagai berikut,
Bahan-bahan: 
1. 1/2 buah alpukat ukuran besar atau 1 buah alpukat ukuran kecil
2. 60-80 gr tepung beras
3. 5ml baby oil
4. air secukupnya
Cara membuat:
1. buah alpukat yang masak dihancurkan sehalus mungkin
2. Lalu dicampur dengan tepung beras, baby oil dan air secukupnya hingga menjadi adonan pasta yang tepat untuk dibuat scrub.
Penggunaan: 
1. Balurkan scrub alpukat ke seluruh tubuh sambil di pijat-pijat perlahan
2. Setelah itu diamkan hingga benar-benar mengering
3. Kemudian bilas dengan air sampai bersih
4. Gunakan pelembab setelah selesai berlulur, agar pori-pori kulit yang terbuka setelah di scrub tidak mengakibatkan menguapnya cairan tubuh yang akan mengakibatkan kulit menjadi kering. Scrub ini cocok untuk kulit yang cenderung kering dan sangat kering, karena selain berfungsi untuk mencerahkan dan menghaluskan, juga mampu menjaga kelembaban kulit, sehingga tidak mudah kusan dan keriput.
Semoga bermanfaat.

Sumber: http://muslimahzone.com/tips/tips-lulur-alami-dengan-alpukat.html

Saturday, March 3, 2012

Alfaafa Dan Kejayaan Bangsa-Bangsa Di Dunia


Ketika 1,300 tahun lalu Tariq Bin Ziyad membakar kapalnya dan mendarat di Gibraltar (Jabal Tariq), pasukan Tariq yang hanya sekitar 7,000 orang mampu mengalahkan pasukannya raja Roderick Spanyol yang berjumlah 25,000 orang. Kemenangan ini tentu karena pertolongan Allah semata, tetapi ada sisi-sisi ikhtiari manusianya yang juga harus berusaha keras untuk mencapai kemenangan tersebut. Di antara sisi ikhtiari ini adalah upaya menyediakan logistik yang efisien untuk mendukung kekuatan pasukan.