Berkata Ibnu Rajab dalam Jami’ul ‘Ulum Wal Hikam hal. 369 (Tahqiq Thoriq
bin ‘Iwadhullah) : “Ini diriwayatkan secara marfu’ dari hadits Jabir
dengan sanad yang lemah, dan lafazhnya :
قَدِمْتُمْ مِنَ الْجِهَادِ الْأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ
الْأَكْبَرِ قَالُوْا وَمَا الْجِهَادُ الْأَكْبَرُ قَالَ مُجَاهَدَةُ
الْعَبْدِ لِهَوَاهُ
“Kalian datang dari jihad kecil menuju jihad besar. (Mereka) berkata
: “Apakah jihad besar itu ?”. beliau menjawab : “Jihadnya seorang hamba
melawan hawa nafsunya”.”
Dan Syaikh Al-Albany rahimahullah menyebutkan hadits di atas dalam
Silsilah Ahadits Adh-Dha’ifah no. 2460 dan memberikan vonis terhadap
hadits tersebut sebagai hadits “Mungkar”. Dan dari uraian beliau
diketahui bahwa hadits ini dikeluarkan oleh Abu Bakr Asy-Syafi’iy dalam
Al-Fawa`id Al-Muntaqoh, Al-Baihaqy dalam Az-Zuhd, Al-Khatib dalam
Tarikh-nya dan Ibnul Jauzy dalam Dzammul Hawa, dan juga dipahami bahwa
selain dari Ibnu Rajab, hadits ini juga dilemahkan oleh Al-Baihaqy,
Al-’Iraqy dalam Takhrijul Ihya` dan Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Takhrijul
Kasysyaf.
Adapun yang laris dikalangan banyak penceramah dan khatib jum’at bahwa
Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam mengucapkan hadits di
atas pada perang Tabuk dengan lafazh :
رَجَعْنَا مِنَ الْجِهَادِ الْأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ الْأَكْبَرِ جِهَادُِ النَّفْسِ
“Kita telah kembali dari jihad kecil menuju jihad besar (yaitu) melawan diri sendiri”.
Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al-Fatawa 11/197 : “La
ashla lahu (hadits tidak asalnya), dan tidak seorangpun dari Ahlul
Ma’rifah (orang-orang yang punya pengetahuan) terhadap ucapan-ucapan
Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam dan perbuatannya yang
meriwayatkannya. Dan jihad (melawan) orang kafir adalah termasuk amalan
yang paling agung bahkan ia seutama-utama yang seorang insan bertathawu’
(beribadah sunnah) dengannya…”.
Hal yang serupa dikemukakan oleh Syaikh Muhammad ‘Amr bin ‘Abdul Lathif
dalam Tabyidh Ash-Shohifah Bi Ushul Al-Ahadits Adh-Dho’ifah hal 76
hadits no. 25.
Dan asal hadits di atas adalah ucapan Ibrahim bin Abi ‘Ublah sebagaimana
dalam biografi beliau dari kitab Tahdzibul Kamal karya Al-Hafizh
Al-Mizzy dan Siyar A’lam An-Nubala` karya Al-Hafizh Adz-Dzahaby. Berkata
Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Tasdidul Qaus sebagaimana dalam Kasyful
Khafa` 1/434-435/1362 karya Al-Ajluny : “Ia (hadits ini) adalah masyhur
pada lisan-lisan manusia dan ia adalah dari ucapan Ibrahim bin Abi
‘Ublah dalam Al-Kuna karya An-Nasa`i”.
Dan Syaikh Muhammad ‘Amr bin ‘Abdul Lathif menyebutkan bahwa perkataan
Ibrahim bin Abi ‘Ublah diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir dari jalan
An-Nasa`i dan beliau menghasankan sanadnya. Wallahu Ta’ala A’lam.
Sumber : http://al-atsariyyah.com/jihad-yang-paling-besar.html
No comments:
Post a Comment